Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengapresiasi jajaran TNI Angkatan Laut yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 48,5 kilogram dari Malaysia ke Indonesia di perairan Dumai, Riau.
“Panglima TNI memberikan apresiasi atas keberhasilan Tim F1QR Lanal Dumai dalam menggagalkan penyelundupan sabu jaringan internasional ini,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Kristomei, penggagalan peredaran narkoba yang dilakukan TNI AL sangat berdampak pada kemajuan bangsa lantaran menyelamatkan ribuan jiwa dari jerat penyalahgunaan narkoba.
“Kami tegaskan komitmen TNI untuk terus bersinergi dengan seluruh instansi guna menciptakan zero tolerance terhadap kejahatan narkotika di seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.
Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai menggagalkan penyelundupan sabu yang dikirim dari Malaysia ke wilayah Riau melalui perairan Dumai pada Kamis (5/6).
Dalam siaran pers resmi TNI AL yang diterima di Jakarta, Selasa, dijelaskan bahwa pengungkapan kasus itu bermula dari adanya informasi intelijen bahwa ada aktifitas peredaran narkotika di wilayah perairan Dumai.
“Adanya informasi intelijen terkait akan adanya penyelundupan narkoba jenis sabu jaringan internasional dari Malaysia menuju wilayah perairan Indonesia melalui perairan Dumai,” ujar Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Abdul Haris dalam siaran pers tersebut.
Berdasarkan informasi tersebut, Abdul Haris langsung memerintahkan personelnya untuk menjaga beberapa titik di wilayah perairan Dumai dan juga jalur darat.
Penjagaan di wilayah darat dan laut itu dilakukan guna mengantisipasi narkoba masuk wilayah Indonesia.
“Tak lama berselang, Tim F1QR yang sedang berjaga di perairan mendeteksi kontak siluet speed boat melaju dengan kecepatan rendah di sekitar perairan Kuala Parit Paman, Kota Dumai. Tim laut pun segera melaksanakan pengejaran menggunakan speed boat 200 PK,” kata Abdul Haris.
Danlanal melanjutkan personelnya lalu mengejar kapal tersebut sambil memberikan tembakan peringatan. Namun, kapal tersebut tidak kunjung berhenti.
Bahkan, kapal yang dikejar personel TNI AL itu sempat bergerak zig zag hingga menabrak kapal patroli yang ada di lokasi.
Di tengah pengejaran, lanjut Abdul, salah satu penumpang yang ada di kapal tersebut melemparkan dua tas ke perairan.
Tim dari Lanal Dumai mengambil dua tas tersebut yang mengapung di perairan Kuala Parit Paman Tanjung Palas, Dumai Timur, Kota Dumai.
“Adapun dua buah tas ransel berwarna hitam saat diperiksa petugas ditemukan kemasan sebanyak 22 bungkus pada masing-masing tas dengan total 44 bungkus,” kata Abdul Haris.
“Berdasarkan hasil pengujian kandungan narkotika dari seluruh barang bukti dengan berat total 48,54 kilogram dinyatakan mengandung methaphetamine atau sabu,” tambahnya.
Tidak hanya itu, personel TNI AL juga menemukan satu unit speed boat dalam kondisi kosong di tepi perairan Dumai. Sementara pelakunya diduga melarikan diri.
Berdasarkan tangkapan sabu tersebut, Abdul mengklaim sebanyak 242.700 jiwa diselamatkan dari jerat narkoba.
“Diperkirakan total nilai yang berhasil digagalkan adalah sekitar Rp72,81 miliar. Hingga kini, para pelaku masih buron dan dalam pengejaran tim gabungan,” kata Abdul.
Pihaknya lalu menyerahkan kasus ini kepada pihak penegak hukum untuk penanganan lebih lanjut.